Sabang Sail Dihubungkan Dengan Kampanye LGBT ? Cocoklogi ?

Menepis Hoax - Sebuah pemandangan unik dipertontonkan di Sabang pada momen Sabang Sail kali ini.

Bukan tentang jejeran kapal pesiar maupun barisan kapal perang yang datang untuk memeriahkan Sabang Sail tahun ini. Ada satu spot yang terabaikan oleh banyak mata karena dianggap hal biasa, ternyata menarik perhatian beberapa pengguna media sosial. Apa itu..? Warna atap rumah warga Sabang di sebuah kawasan perumahan yang berwarna-warni atau disebut warna pelangi.

Ada apa dengan warna tersebut sehingga ia menjadi bahasan yang perlu diangkat dan didiskusika oleh beberapa penduduk maya...? Sebuah kebetulan, warna elangi kii telah menjadi identitas kaum penyuka sesama jenis atau homo atau dikenal dengan LGBT.

Awal mula pemakaian bendera pelangi sebagai identitas LGBT berasal dari California Utara yang diazaskan oleh Gilbert Baker pada tahun 1978 dan mengallami berbagai perubahan pada komposisi warnanya. Ini penting kita ketahui sebagai informasi awal sebelum melakukan justifikasi terhadap sesuatu yang berwarna-warni.

Kembali ke kondisi Sabang yang sedang terhiasi oleh warna yang hampir serupa. Adakah itu menunjukkan Sabang Sail juga punya agenda terselubung untuk mendukung LGBT..? Atau pengecatan atap rumah warga Sabang adalah salah satu bentuk ketidaktahuan dan kebodohan warga Sabang akan identitas kaum sesat tersebut..?
Stop..!!!
Jangan terlalu cepat menghakimi.

Pewarnaan atap yang berwarna pelangi seperti yang tertangkap kamera dari drone ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan LGBT. Sederhana sekali jawabannya. Sikap menghaimi atau menuduh Sabang sebagai pendukung kaum Luth itu adalah hal yang sangat salah. Janganlah sikap kritis yang sedang kita bangun malah menjadikan kita bersikap paranoid.

Kita telah banyak melihat warna yang serupa, baik berupa payung-payung di pasar kaki lima, atau bahkan di Pantai kota Sigli. Payung warna-warni bahkan menjadi identitas pantai yang, yang dikini dikenal dengan pantai Pelangi.

Untuk kasus Sabang, saya pribadi melihatnya hanya sebagai bentuk keindahan dan daya tarik saja. Karena jika dilihat dari atas, akan mengajak pandangan yang daratan Sabang fokus kepada yang berwarna.

Di tempat lain, warna pelangi juga mudah kita dapatkan di Aceh, antara lain adalah payung-payung berwarna pelangi yang digantung dengan indah di Gunung Salak, Kabupaten Bener Meriah atau juga Pantan Terong di Takengon, Aceh Tengah.
Sikap kritis yang sedang kita bangun untuk menghadapi zaman yang penuh konspirasi dan fitnah ini, jangan sampai malah menjadikan kita paranoid dan mencurgai saudara kita tanpa ada bukti petunjuk yang nyata. Cocoklogi jangan terlalu dikedepankan, apalagijika untuk menghukumi sesuatu yang bersifat negatif. Sebagaimana yang terlihat di komentar yang di ScreenShoot di bawah ini.

0 Response to "Sabang Sail Dihubungkan Dengan Kampanye LGBT ? Cocoklogi ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel