Sabang Sail Dihubungkan Dengan Kampanye LGBT ? Cocoklogi ?
Tuesday, November 28, 2017
Add Comment
Menepis Hoax - Sebuah pemandangan unik dipertontonkan di Sabang pada momen Sabang Sail kali ini.
Bukan
tentang jejeran kapal pesiar maupun barisan kapal perang yang datang
untuk memeriahkan Sabang Sail tahun ini. Ada satu spot yang terabaikan
oleh banyak mata karena dianggap hal biasa, ternyata menarik perhatian
beberapa pengguna media sosial. Apa itu..? Warna atap rumah warga Sabang
di sebuah kawasan perumahan yang berwarna-warni atau disebut warna
pelangi.
Ada
apa dengan warna tersebut sehingga ia menjadi bahasan yang perlu
diangkat dan didiskusika oleh beberapa penduduk maya...? Sebuah
kebetulan, warna elangi kii telah menjadi identitas kaum penyuka sesama
jenis atau homo atau dikenal dengan LGBT.
Awal
mula pemakaian bendera pelangi sebagai identitas LGBT berasal dari
California Utara yang diazaskan oleh Gilbert Baker pada tahun 1978 dan
mengallami berbagai perubahan pada komposisi warnanya. Ini penting kita
ketahui sebagai informasi awal sebelum melakukan justifikasi terhadap
sesuatu yang berwarna-warni.
Stop..!!!
Jangan terlalu cepat menghakimi.
Pewarnaan
atap yang berwarna pelangi seperti yang tertangkap kamera dari drone
ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan LGBT. Sederhana sekali
jawabannya. Sikap menghaimi atau menuduh Sabang sebagai pendukung kaum
Luth itu adalah hal yang sangat salah. Janganlah sikap kritis yang
sedang kita bangun malah menjadikan kita bersikap paranoid.
Kita
telah banyak melihat warna yang serupa, baik berupa payung-payung di
pasar kaki lima, atau bahkan di Pantai kota Sigli. Payung warna-warni
bahkan menjadi identitas pantai yang, yang dikini dikenal dengan pantai
Pelangi.
Untuk
kasus Sabang, saya pribadi melihatnya hanya sebagai bentuk keindahan
dan daya tarik saja. Karena jika dilihat dari atas, akan mengajak
pandangan yang daratan Sabang fokus kepada yang berwarna.
Di
tempat lain, warna pelangi juga mudah kita dapatkan di Aceh, antara
lain adalah payung-payung berwarna pelangi yang digantung dengan indah
di Gunung Salak, Kabupaten Bener Meriah atau juga Pantan Terong di
Takengon, Aceh Tengah.
Sikap
kritis yang sedang kita bangun untuk menghadapi zaman yang penuh
konspirasi dan fitnah ini, jangan sampai malah menjadikan kita paranoid
dan mencurgai saudara kita tanpa ada bukti petunjuk yang nyata.
Cocoklogi jangan terlalu dikedepankan, apalagijika untuk menghukumi
sesuatu yang bersifat negatif. Sebagaimana yang terlihat di komentar
yang di ScreenShoot di bawah ini.
0 Response to "Sabang Sail Dihubungkan Dengan Kampanye LGBT ? Cocoklogi ?"
Post a Comment