Kementrian Agama Mencekal Ustadz Abdul Shomad (?)

download (1)

Sayang sekali melihat kondisi masyarakat saat ini yang sagat mudah diadu domba. Kita telah terjatuh kembali dalam politik adu domba yang dibawa oleh kolonialis zaman dulu (devide et impera). Banyak kasus yang terjadi belakangan, terutama pada maa rezim pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kali ini, rakyat Indonesia, khususnya umat Islam dibentrokkan dengan Kementrian Agama. Jika diawal pemerintahan Jokowi, isu penghapusan Kemenag sebagai lembaga kenegaraan, santer dan menjadi hot issue. Kini peluru "hasut" diarahkan ke Kementrian Agama sendiri.

Rencana pemerintah melalui kemenag untuk menertibkan ustadz-ustadz yang lebih banyak menyampaikan guyon dan lucunya dari pada ilmu dan nasihat kepada umat. -sebagaimana banyaknya lahir ustadz seleb di beberapa TV Nasional- malah dikaitkan ke ustadz yang sedang naik daun asal Riau. Ustadz Abdul Shomad.

Framing media terhadap rencana aturan kemenag terjadi dimana-mana, terutama oleh fanpage bahkan situs berita online yang anti terhadap rezim pemerintah secara buta (Tidak sedikit pun mampu melihat nilai positif pada pencapaian pemerintah -sengaja tutup mata dan telinga-). Tak hanya framing yang dilakukan, bahkan beberapa dengan terang-terangan mengaitkan langsung dengan ustadz Abdul Shomad. Sesuatu yang dipaksakan, bukan lagi framing, namun sudah naik status menjadi Hoax. (baca juga tulisan kami tentang bagaimana Hoax bekerja merusak intelijensi).

Yang perlu dicerdasi, upaya pemeritah kali ini melalui kementrian agama adalah untuk menjaga umat agar tetap berada dalam niai-nilai luhur agama, melalui keberadaan ustadz-ustadz yang baik secara keilmuan dan bijak dalam penyampaian. Juga menjaga citra ustadz dan da'i yang sering dipandang sebagai representatif dari ajaran Islam.

Bukan juga aturan yang direcanakan oleh Kemenag itu untuk membunuh rasa humor masyarakat, apalagi menjadikan dakwah Islam sebagai sesuatu yang mengerikan, serius, -tegang tanpa ada senyum tawa-. Lucu atau guyon memang kadang penting agar pendengar tidak bosan atau kantuk. Selama guyonannya pun tidak berlebihan, tidak menutup bahkan menghilangkan cita rasa dakwah/ ceramah yang seharusnya bernilai ilmu dan hikmah untuk pendidikan karakter masyarakat.

image

Hemat penulis -yang juga fans berat Ustadz dan sering mendengar kajian dan ceramah beliau di Youtube atau Facebook-, aturan dari Kemenag tidak bakan sangat jauh dari kesan mencekal seseorang. Apalagi mencekal ustadz Abdul Shomad. Ya, kita akui, ceramah beliau banyak lucunya -karena karakter kemelayuannya-, tapi lucunya berkualitas, tidak mengejek oranglain. Beliau juga dianggap keras -padahal tegas- dalam mengkritik beberapa kebijakan pemerintah. Dan itu memang tugas pendakwah. Menyampaikan kebenaran dengan cara yang elegan, sesuai tempat dan topik tentunya. Dan menjaga konsentrasi jama'ah agar tetap terjaga dalam masa ceramah atau kajian berlangsung. Selama ini, penulis belum menemukan ada kata cacian kepada pribadi pejabat negara oleh sang ustadz.

Sangat disayangkan media-media tersebut merusak dan menyesatkan pikiran umat dengan terus membentrokkan ulama dan pemerintah. Ya, agama memang sangat ampuh dijadikan alat propaganda. Kita sebagai umat beragama, perlu lebih banyak pencerdasan terhadap informasi, terutama di era "kebanjiran informasi" melalui murahnya media internet.

0 Response to "Kementrian Agama Mencekal Ustadz Abdul Shomad (?)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel